SELAYANG PANDANG BERDIRINYA SMP NEGERI 2 SRUWENG
Latar Belakang
Berdirinya SMP N 2 Sruweng tidak terlepas dari program pemerintah dalam bidang pendidikan dengan adanya pencanangan wajib belajar 9 tahun. Dimana setiap warga negara Indonesia yang masih usia sekolah harus menempuh pendidikan dasar 9 tahun, yaitu SD 6 tahun dan SLTP 3 tahun, baik yang melalui regular maupun non regular, seperti kejar paket A dan kejar paket B.
Namun kenyataan yang ada para siswa lulusan SD belum bisa tertampung semuanya, apalagi di Kecamatan Sruweng baru ada satu SMP Negeri yaitu SLTP N 1 Sruweng dengan daya tamping 480 siswa, SMP swasta yaitu SMP PGRI dan beberapa MTs. Dan letak sekolah negeri yang ada berlokasi disebelah selatan jalan raya, sehingga dipandang dari faktor keamanan berkendaraan kurang diminati oleh masyarakat Sruweng Utara. Bahkan masyarakat lebih suka menyekolahkan anaknya ke Karanganyar walaupun lebih jauh dan di swasta sekalipun, karena dianggap lebih aman. Dan sebagian dari mereka bahkan tidak melanjutkan karena alasan jauh, keamanan dan biaya transportasi. Di kecamatan Sruweng jumlah SD 39, MI 5 kurang lebih 1.400 siswa, Untuk Sruweng Utara (Utara rel kereta api) terdiri 23 SD dan 2 MI. Masyarakat Sruweng Utara seperti Desa Condongcampur, Donosari, Penusupan, Pandansari, Kejawang, Karangjambu, Tanggeran, Klepusanggar, Karangsari, Karangpule, Sidoagung, Pengempon, Pakuran, sangat peduli dengan pendidikan, sehingga menghendaki di utara rel kereta api didirikan SMP Negeri.
Proses Pendirian
Dengan adanya penambahan Unit Gedung Baru untuk SMP, pemerintahan Desa Karangjambu dengan segenap lembaga dan tokoh masyarakat serta tokoh pendidikan yang ada menyiapkan diri untuk bisa ketempatan SMP Negeri yang baru. Dari hasil rapat LMD 20-1-1998 tentang pelepasan tanah GG dari Pemdes Karangjambu untuk pembangunan SMP Negeri 2 Sruweng dengan luas 5.545 m2. Dan alhamdulillah bisa direspon oleh yang berwenang. Hal ini dengan pertimbangan :
1. Memiliki lahan tanah yang memadai untuk membangun Unit Gedung Baru yaitu di dusun Kademangan
2. Terealisasinya ganti rugi tanah GG tanggal 28-1-1998 dari Pimpro SLTP Induk Jateng Rp 4.500/meter (Rp 25.242.500).
3. Dukungan Bupati tanggal 5-10-2002 untuk realisasi UGB SMP N 2 SRUWENG
Pada tahun 1997 seharusnya UGB untuk Sruweng bisa dicairkan bersama-sama dengan SMP N 2 Mirit dan Rowokele, namun nyatanya tidak semudah itu. Bahkan setelah dilacak/telusuri ke Kanwil P dan K(Semarang), berkas usulan tidak ada,akhirnya dari Desa Karangjambu proaktif menghubungi Kandep P & K Kabupaten Kebumen dan Kanwil P & K Jawa Tengah, karena saat itu belum otonomi.
Dengan dibantu oleh beberapa tokoh yang ada di Departemen P & K Kabupaten, memperbaharui usulan dan menemui petugas yang berwenang di Kanwil P dan K Semarang, bahkan beberapa kali harus mondar-mandir Semarang Kebumen, berangkat malam hari sekitar jam 24.00 dengan maksud pagi sudah sampai di Semarang untuk bisa bertemu langsung dengan yang pejabat yang berwenang baik di rumah, maupun di kantor, akhirnya perjuangan ini membawa hasil setelah menunggu beberapa tahun.
Perjalanan untuk membangun UGB ternyata menemukan beberapa kendala lagi, yaitu dengan adanya pertemuan tanggal 19 September 2003 pada acara temu kangen warga Karangjambu mencurigai adanya penyimpangan dana yang kemudian di laporkan ke Bupati tertanggal 26 Oktober 2003, DPR tertanggal 21 Oktober 2003 dan Polres tertanggal 22 September 2003, sehingga Bupati meminta pemanggilan kepada pihak desa untuk klarifikasi. Berdasarkan Surat Pembentukan Panitia Unit Sekolah Baru tertanggal 1 Oktober 2003 yang di tandatangani oleh Bupati Kebumen Rustriningsih.
Realisasi dan Perkembangan
Dengan SK tersebut sekolah sudah bisa beroperasi untuk penerimaan siswa baru, walaupun dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru, terpaksa calon guru SMP N 2 Sruweng harus menjaring siswa baru dengan menunggu pengumuman penerimaan siswa baru di SMP N 1 Sruweng, SMP N 1 Karanganyar, SMP N 2 Karanganyar. Petugas pendaftaran SMP N 2 Sruweng juga harus ikut bersaing dengan sekolah swasta yang membuka stand pendaftaran di sekolah negeri. Di lingkungan Kecamatan Sruweng ada salah satu sekolah swasta yang rela mengizinkan siswa barunya untuk menjadi siswa di SMP N 2 Sruweng yaitu SMP PGRI Sruweng, yang pada akhirnya sampai kini sekolah tersebut tutup. Jumlah siswa baru yang diterima tidak sesuai dengan target, tahap awal SMP N 2 Sruweng menerima 3 kelas (rombel), namun karena gedungnya belum jadi sementara anak-anak dititipkan di gedung SDN Karangjambu, sambil menunggu selesainya pembangunan gedung baru.
Tenaga pengajar sementara diampu oleh guru SMP N 1 Sruweng, guru-guru GTT dan PTT dan selanjutnya diisi oleh Pegawai baru yang baru diangkat dan pindahan. Dengan memuji syukur kepada Allah SWT SMP N 2 Sruweng semakin tahun semakin berkembang pesat, baik dari segi sarana prasarana , jumlah siswa dan prestasinya, jumlah pengajar, tenaga kependidikan. Apalagi tenaga GTT dan PTT diangkat menjadi PNS, sekolah ini semakin berprestasi dan kelihatan pamornya. Gedungnya yang letaknya di atas dan bawah, karena kondisi tanah, menambah asri lebih indah di pandang mata. Dari penilaian sekolah/akreditasi sekolah sudah terakreditasi “A”, semoga SMP Negeri 2 Sruweng semakin maju dan membanggakan semua pihak, dan akhirnya tanggal 1 Maret dijadikan lahirnya SMP Negeri 2 Sruweng.
Sumber : Dari H Lasiman I, B.A. dan Drs. H. Gatot Purwanto